Stand Up Comedy agak beda dengan genre komedi lain. Dalam genre komedi lain, seorang komedian bisa memainkan peran sesuai dengan kebutuhan (misal: peran sesuai script dan skenario), tapi tidak dengan Stand Up comedy. Seorang komika dituntut untuk menjadi dirinya sendiri atau minimal memerankan persona yang sudah dia bangun. Mempunyai materi adalah langkah awal menjadi komika. Sederhananya, di panggung mau ngomongin apa kalau tidak ada materi? Walaupun keberhasilan komika tidak melulu karena materinya.
Materi-materi yang dipunyai seorang komika inilah yang lambat laun bisa membentuk persona, maka dari itu materi harusnya unik untuk tiap komika. Karena materi Stand Up Comedy harus unik, maka harus tulisan sendiri, tidak boleh plagiat materi komika lain, juga tidak boleh joke kodian (joke umum di masyarakat atau di internet). Kita bisa membuat materi Stand Up Comedy dengan keresahan kita sendiri mengenai hal-hal personal maupun observasional.
Personal
1. Apapun yang dekat dengan diri kita yang membuat marah, heran, benci, bingung, sebel, sedih, senang dan lain-lain.
2. Pengalaman lucu.
Observasional
1. Berita
2. Data
Tidak ada keharusan untuk mulai menulis dari mana, tapi untuk komika baru dianjurkan untuk membahas hal-hal yang bersifat personal sebagai perkenalan.
Setelah menentukan keresahan mana yang akan diangkat jadi materi, selanjutnya adalah menuliskan keresahan-keresahan kita dalam format Set Up - Punchline.
Setelah menentukan keresahan mana yang akan diangkat jadi materi, selanjutnya adalah menuliskan keresahan-keresahan kita dalam format Set Up - Punchline.
Set Up adalah bagian pertama dari materi sebagai pengantar untuk membentuk asumsi penonton, biasanya belum lucu.
Punchline adalah bagian kedua dari materi sebagai pematah asumsi penonton, berisi bagian yang lucu.
Untuk mempermudah mencari punchline diperlukan teori-teori menulis Joke. Dalam penulisan materi Stand Up Comedy dikenal dengan What If, Rule of Three, Analogi dan lain-lain. Next ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar